Jumat, 28 Desember 2012

Renung Sejenakku Pagi ini


Semburat cahaya mulai menyingsing dari peraduannya di ufuk Timur
Perlahan menyamarkan kabut tipis yang tengah menyelimuti sebagian Kota Wali
Belum genap 60 menit Aku duduk terdiam di beranda, awan kelabu pun menyelimuti menggantikan kabut tipis yang dengan eloknya melenggang pergi

Koma,,,


Menatapmu tertanam di lembar-lembar kepastian, seperti menatap bayangku pada cermin yang patah
Kelabumu adalah merahmu
Maka tetaplah merekah meski kuncup telah layu

*Rindu Cemara

Wajah terasah marah
Sketsa abu-abu memerah
Rasio merekah
Tak tahan menyimpan amarah

Kamis, 13 Desember 2012

Jefri, “Walau Kurang Pintar, Aku Anak yang Jujur!”


Senin, 7 Mei 2012
Hmmmmmm,,,,pagi ini sangat cerah ketika aku memandang langit nan biru. Kira-kira sedang apa ya dia di sana sekarang? Bagaimana kabarnya saat ini di Sumba Barat? Aku sungguh merindukan senyum dan keceriannya saat terakhir bertemu usai Ujian Nasional. Sungguh iba dan terenyuh jika mengingat kebahagiannya yang sempat terenggut sesaat.

Semangat Pak Eric


Sabtu, 21 Januari 2012

13 Januari 2011, hari pertama menginjakkan kaki di negeri Tamburi, Sumba Timur. Dengan minim fasilitas tak ada sinyal dan listrik, sudah menjadi kesiapanku untuk menghadapi itu semua ketika mendaftar program ini. Perlu diketahui, “Tamburi” dalam bahasa Sumba memiliki arti “longsor”. Ya, sesuai namanya, maka dapat dibayangkan bahwa daerah ini dikelilingi oleh bukit-bukit, sehingga seperti desa di dalam cekungan. Tinggal bersama teman satu kelompok yang sudah kuanggap layaknya keluarga sendiri. Yah,,,We are Family! I’ve got all my sisters with me!