Rabu, 22 Februari 2017

Padam Tak Membuatnya Patah Arang

      Aku terbangun dari lelap singkatku di atas sini. Kulihat pemandangan laut yang mencoba tuk merayu dari balik jendela, juga kabut tebal bergelombang yang memanjakan mata ketika melihatnya. Ingin rasa tanganku keluar dari jendela, sekadar tuk mengetahui bagaimana rasanya menggenggam awan dari balik jendela ini. Tak berapa lama dari kejauhan, Aku melihat sebuah pulau yang begitu kering, gersang, tandus, dan berbukit-bukit. Terkadang ada juga sebagian kecil dari daerah tersebut yang hijau, aliran sungai, dan lembah pun turut menghiasinya. Mataku tak luput  melihat beberapa bangunan yang berkilauan jika dilihat dari atas sini. Hal ini memunculkan beberapa pertanyaan dariku.