Rabu, 22 Februari 2017

Padam Tak Membuatnya Patah Arang

      Aku terbangun dari lelap singkatku di atas sini. Kulihat pemandangan laut yang mencoba tuk merayu dari balik jendela, juga kabut tebal bergelombang yang memanjakan mata ketika melihatnya. Ingin rasa tanganku keluar dari jendela, sekadar tuk mengetahui bagaimana rasanya menggenggam awan dari balik jendela ini. Tak berapa lama dari kejauhan, Aku melihat sebuah pulau yang begitu kering, gersang, tandus, dan berbukit-bukit. Terkadang ada juga sebagian kecil dari daerah tersebut yang hijau, aliran sungai, dan lembah pun turut menghiasinya. Mataku tak luput  melihat beberapa bangunan yang berkilauan jika dilihat dari atas sini. Hal ini memunculkan beberapa pertanyaan dariku.

Minggu, 08 Mei 2016

KETOLOLANKU



Jangan paksa Aku untuk membuat puisi, apalagi cerpen. Otakku sedang memanas. Rasanya tertimbun bongkahan beton yang membara karena terselimut api yang menjalar dari satu syaraf ke syaraf yang lain.
“Jangan paksa Aku untuk berkata-kata! Kumohon hentikan eranganmu! Kumohon jangan ganggu Aku kali ini saja! Karena mengurusi diriku saja, Aku sudah merasa kesusahan. Beberapa kali melihatmu hari ini membuatku lemas dan semakin merasakan beban yang sangat berada di punggungku.”
Ketika kausapa Aku dengan kata-kata mesramu pun, rasa-rasanya telingaku ingin pecah, perutku mual ingin muntah. Risih Aku melihatmu menangisi ketidakberdayaanku. Jijik Aku melihat kata-kata iba yang terlontar begitu saja dari mulut mungilmu, mulut yang selalu menyanjungku, tapi tak pernah memberiku penghidupan. Mulut yang seksi dan sering mengucapkan kata-kata penuh buaian, tapi tak pernah sekalipun menentramkan hatiku.

Selasa, 19 Agustus 2014

Lantai 2 Timur Beraksi!!!


Waktu bergulir seperti mimpi. Tiga setengah bulan dalam peraduan penantian rasanya terasa berlalu setelah menginjakkan kaki dan berada di Gedung Wiyata Mandala P3G Unesa, gedung yang selama ini menjadi pijakan ilmu bagi kami, para peserta PPG SM-3T Unesa.
Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang selama ini digembar-gemborkan dan diinginkan oleh sebagian besar kaum guru di Indonesia. Kamilah pioner. Kamilah angkatan pertama yang mengikuti program PPG, kamilah perintis The Agent of Changes dari Unesa angkatan Ki Hajar Dewantara 2013.
Hampir dua bulan berselang dengan rutinitas yang monoton seringkali meraba pikiran untuk berbisik “jenuh.” Namun, sepertinya bulan dan pekan ini akan menjadi bulan yang berbeda dengan bulan-bulan yang lalu. Ada kegiatan lain yang sedikit menghibur rasa jenuhku. Sayup-sayup terdengar oleh telinga tentang kabar itu.
“TIDAAAKKKK…!!!”

Kamis, 03 Juli 2014

Indahnya Perbedaan

Aku mengungkap dengan mengejaMu walau terbata
melalui sepenggal kata yang mampu kumaknai
Tak semua memang
Tapi tak berarti sia-sia pula
Bukankah bagiMu proses adalah segalanya?
Ya,, walau masih terbata, Aku akan terus mengeja

Rabu, 22 Mei 2013

08.30, BANGKU ITU MASIH KOSONG!


Huuuuuffftt,,,!!! rasanya ingin tarik selimut saat mata ini mulai terbuka dan sesaat melihat cuaca yang sangat mendukungku tuk mengatupkan mata kembali. Musim hujan datang, awan tebal hitam pun terus saja beronggok di atas negeri Tamburi, sangat menggodaku tuk tarik selimut kembali, didukung udara dingin yang menembus ventilasi-ventilasi jendela.
“Tapi bukan ini yang seharusnya aku lakukan! Aku, adalah salah satu agen dari sekian ribu agen yang memiliki tanggung jawab besar dalam misi mencerdaskan bangsa”, bisikku dalam hati.

Senin, 21 Januari 2013

Benang Raj atau Fatamorgana

Aku berpikir di bayang mentari
masih akan terbitkah esok hari
Aku mengharap malam
masihkah akan menjelang

Jumat, 18 Januari 2013